Cek..cek…Oh, syukurlah masih bisa dipake ngeblog. Akhirnya kembali menuangkan sececer tulisan di blog ini setelah sekian lama tulisan hanya sebatas draft.
Kali ini saya akan menceritakan tentang jalan-jalan bersama teman seperjuangan di bangku kuliah dulu. Dimulai dari dua bulan lalu, ide salah seorang teman untuk mengadakan jalan-jalan sekaligus reunian. Setelah melalui beberapa tahap, akhirnya diambil lah Bromo sebagai destinasi utama dengan tema backpacker. Identifikasi tujuan, searching by Googling pun di lakukan demi mendapatkan data yang akurat demi mendapatkan perjalanan yang efektif. Maklumlah, kami semua berdomisili di Jakarta untuk mencari uang demi jalan-jalan. Hunting tiket adalah salah satu perjuangan pembuka. Mencari tiket promo dengan cara mantengin web salah satu maskapai pun sia-sia karena web nya ngos-ngosan. Hanya tinggal tiket kereta eksekutif yang tersisa (backpacker eksekutif?), syukurlah pulang masih mendapatkan tiket kereta api yang bersahabat dengan kantong mantan mahasiswa ini.
Agenda mulai disusun, baca berbagai blog dan survey harga pun dilakukan. Akhirnya diputuskan untuk mengambil opsi paling hemat, yaitu berangkat dari Kediri dengan meminjam mobil salah satu teman. Jumat malam berangkat dari Jakarta, Sabtu pagi sampai kediri, dan minggu sore sudah harus kembali ke Kediri untuk melanjutkan perjalanan ke Jakarta dengan destinasi wisata di Batu dan Bromo. Bujubuset, di bayangan aja udah tergambar capeknya.
Hariha pun tiba, berbagai rintangan kerjaan hari itu terasa memberatkan diri dan ingin segera ditinggalkan demi agenda sore. Sore hari kami berkumpul di Gambir, 6 orang siap berangkat ke Kediri.
Pagi hari, tibalah kami di Kediri, dijemput oleh ayah teman kami dan dilanjutkan mandi serta persiapan perjalanan. Semua persiapan sudah oke, saatnya meluncur ke Batu dengan dipandu mbah Google. Tak lupa untuk bernarsisisasi terlebih dahulu di Simpang Lima Gumul (SLG) yang merupakan salah satu spot menarik di Kediri.
Tiga jam perjalanan di tempuh, termasuk berfoto di SLG, sampailah ke Batu. Kami sempat kebingungan menentukan tujuan mana saja yang akan dikunjungi. Akhirnya dipilihlah Jawa Timur Park 2 yang terkenal dengan Batu Secret Zoo-nya. Disana kami bertemu dengan seorang teman yang bekerja di Malang, dan dia yang akan menjadi guide selama perjalanan ke Bromo. Berjalan-jalan di secret zoo ternyata memakan waktu dan tenaga yang cukup banyak. Tak terasa sore hari t’lah tiba, waktunya melanjutkan perjalanan ke kota Ngalam untuk menikmati baso bakarnya.
Perjalanan kembali dilanjutkan dengan rombongan 7 orang, menempuh rute Pasuruan-Probolinggo hingga sampailah ke Bromo. Perjalanan dari malang ke Bromo membutuhkan waktu sekitar 3 jam, sampailah kami ke area parkir Bromo. Disana kami bernegosiasi untuk menentukan harga Hartop dan destinasi tujuan selama di Bromo. Harga sudah deal dengan tujuan Penanjakan 2, Kawah Bromo, Pasir Berbisik, dan Padang Savana. setelah bernegosiasi cukup lama, saatnya kami mengistirahatkan badan sejenak di dalam mobil.
Pagi harinya kami dibangunkan untuk bersiap diri dan melanjutkan perjalanan ke penanjakan 2. Jalan menuju penanjakan 2 sedang dilakukan perbaikan sehingga kami harus berjalan lebih jauh lagi untuk mencapai lokasi. Setelah berjuang menakhlukkan jalan dan anak tangga sampailah kami ke penanjakan 2. Disana kami menikmati indahnya pemandangan ufuk timur. Setelah puas mengambil foto, kami kembali turun untuk melanjutkan perjalanan ke kawah bromo. Kami tidak mendaki ke kawah karena minimnya waktu, sehingga harus puas berfoto-foto dari dekat parkiran Hartop saja. Setelah itu kami diantar ke Pasir Berbisik, ya, lagi-lagi kami hanya berfoto sejenak disana dan perjalanan kembali dilanjutkan ke Savana. Kami cukup lama di Savana, disana kami beristirahat sambil mengabadikan momen bersama. Touring Bromo sudah berahir, saatnya kami menyiapkan diri untuk kembali ke Kediri.
Target perjalanan kami tetapkan, 6 jam harus sampai Kediri agar kami bisa beberes membersihkan badan sebelum kembali ke Jakarta. Apabila perjalanan lebih dari 7 jam, kami harus langsung menuju stasiun langsung atau apabila lebih dari 8 jam kami harus merelakan tiket yang ada dan mencari tiket untuk kereta selanjutnya. Akhirnya perjalanan dapat ditempuh dengan waktu 6,5 jam. Kami pun beberes sejenak dan melanjutkan perjalanan ke stasiun untuk melanjutkan perjalanan ke Jakarta.
Hari yang melelahkan, namun memberikan kepuasan tersendiri. Kepuasan untuk menghadapi waktu, berjuang bersama teman-teman yang sudah jarang bertemu dan menikmati salah satu keindahan alam Indonesia. Sungguh sebuah penyegaran yang lebih dari cukup untuk sejenak meregangkan otot dan penat di tengah hiruk pikuk Ibu Kota Indonesia ini. Thanks for all friend, @fahmyqwee @detarizka @rolianireli @djatiridho @danielbrilianto @BrutusGila , sampai ketemu lagi di perjalanan selanjutnya.
4 responses to “Keindahan Bromo”
mas berarti mangkat lwt jalur paserpan yo??? tp iki dapet info jalur ditutup. enek rekomendasi jalur lain gak?
ono beberapa jalur sih nik..cobo golek lewat malang
Mannntaaaaappp abang ndut
yuk cuss…
kapan kita jalan lagi?